PEMANFAATAN BLOG DALAM KOMUNIKASI ISLAM
Oleh: Hasnun Jauhari Ritonga
Abstrak
Kata Kunci: blog, komunikasi Islam
Manusia
menjadi instrumen utama pemanfaatan media jika dikaitkan dengan fungsi
komunikasinya. Sebab ternyata instrumen dapat saja memanfaatkan media tersebut
untuk kepentingan komunikasi di sisi yang positif atau negatif. Kini dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi seperti internet, di mana salah satu fiturnya adalah
weblog atau blog, tentu saja dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Komunikasi Islam. Tinggal, menanti
peran komunikator-komunikator Islam yang semsetinya mampu memanfaatkan blog
tersebut.
A. Pendahuluan
Penguasaan terhadap media sebagai produk
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi merupakan suatu keharusan bagi
komunikator-komunikator Islam dalam kerangka pengembangan Komunikasi Islam itu
sendiri. Sebab pada dasarnya pemilik-pemilik medialah saat ini yang merajai
komunikasi global. Apalagi perkembangan media tersebut demikian pesat, hingga sampai
mempengaruhi sekat-sekat privasi individu-individu masyarakat. Bahkan hampir tidak ada ruang yang tidak dapat
dijangkau oleh media tersebut. Memang, dunia kini diguncang dengan sangat
dahsyatnya oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (media).[1]
Pantas saja
Napoleon Bonaparte lebih takut terhadap seorang jurnalis (pengisi-pengisi media)
dibanding seratus orang serdadu atau tentara. Ketajaman pena jurnalis[2]
(media) bahkan bisa lebih dahsyat
membunuh seseorang ketimbang senjatanya sang tentara. Contoh nyata mungkin
seperti character assassination (pembunuhan karakter) yang menggerogoti
dan membunuh seseorang secara pelan-pelan hingga tak berdaya sama
sekali, sadis!
Namun, tentu
saja media tergantung kepada orang yang memanfaatkannya atau yang
mengendalikannya. Ia bisa dimanfaatkan juga terhadap hal-hal yang positif;
memberikan pencerahan kepada masyarakat, menumbuhkan motivasi, membuat hidup
lebih bermanfaat, dan seterusnya. Sebagaimana hal tersebut dapat dilihat dari
manfaat atau fungsi komunikasi itu sendiri.
Dewasa ini,
internet sebagai media massa mutakhir memainkan peran yang signifikan di
tengah-tengah masyarakat. Bahkan dengan perkembangannya yang demikian pesat
menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau oleh media cetak,
bahkan mungkin juga televisi secara khusus. Di sudut perkampungan Kecamatan
Sipirok Dolok Hole misalnya, selama ini belum terjamah oleh TV, tetapi kini
mereka sudah banyak yang memiliki HP bahkan dengan fiturnya internet. Ini
artinya internet sebagai media massa yang merupakan produk perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi menjadi sangat menarik untuk dibahas. Salah
satu fitur atau layanan internet yang kini masih digemari dan agaknya dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan Komunikasi Islam, adalah pemanfaatan blog.
B. Pengertian Blog
Blog
merupakan salah satu fitur atau layanan yang ditawarkan di dalam internet. Blog
adalah sebuah website yang berisi catatan (diary) online. Kata
blog sendiri berasal dari kata “web
log” yang kemudian disingkat menjadi blog. Walaupun dikatakan diary
online, blog kini telah mengalami banyak perkembangan. Blog biasanya
dikelola oleh seseorang yang disebut blogger.[3]
Definisi
blog menurut Budi Rahardjo yang dikutip dari Direktif dalam “Tantangan Sang Petualang”,
blog adalah catatan berkala yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang
yang dapat diakses melalui web dan dapat dikelola dengan menggunakan (basis)
web. Definisi blog menurut Labibah Zain, Pendiri “Blogger Family” dalam tulisan
berjudul Potret Pergaulan Era Global yang dimuat di Harian Kompas
tanggal 2 Mei 2005: Web dan log (weblog) adalah media di mana pemiliknya
menuliskan catatan pengalaman pribadi, opini berupa tulisan maupun gambar yang
bisa terus diperbarui dan diakses melalui internet. Pemilik weblog-disebut
weblogger-bebas mencurahkan pemikiran baik berupa tulisan maupun gambar di
situ, melengkapi dengan desain yang diingini dan melengkapinya dengan fasilitas
yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pemilik dan pengunjung
weblog-nya.[4]
Blog bisa dibedakan menjadi dua yaitu: gratis dan berbayar. Untuk
blog gratis yaitu dimana kita bisa membuat blog tanpa membayar apapun, sebagai
contoh di wordpress.com, blogspot dan lainnya. Sedangkan
untuk yang berbayar maksudnya adalah blog yang menggunakan domain dan hosting
sendiri (menyewa dari penyedia jasa hosting). Contoh blog berbayar seperti pada
www.namsahaz.com, Google Adsense, dan lain-lain. Blog ini umumnya
dibuat dengan menggunakan sebuah blog engine (mesin blog) yang berupa
CMS (Content Management System), contohnya WordPress.
C. Sejarah Munculnya Blog
Istilah Blog
atau Weblog pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger
menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu
diupdate secara kontinu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap
menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.
Ada juga yang menyebutkan bahwa awalnya Blog di populerkan oleh blogger.com
yang tadinya situs milik PyraLab yang telah diakuisisi oleh google pada
tahun 2002, semenjak itu para penulis blog dimanjakan dengan banyak aplikasi
yang sifatnya terbuka sehingga dapat memenuhi kebutuhan para blogger untuk
menulis dan mengupdate blog mereka.[5]
Secara garis besar, Weblog dapat dirangkum sebagai
kumpulan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai
jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet,
dokumen-dokumen (file-file Word, PDF, dan lain-lain), gambar ataupun
multimedia. Para pembuat blog dinamakan Blogger. Melalui Blognya, kepribadian
Blogger menjadi mudah dikenali berdasarkan topik apa yang disukai, apa tanggapan
terhadap link-link yang dipilih dan isu-isu di dalamnya. Oleh karena itu Blog
bersifat sangat personal. Perkembangan lain dari Blog yaitu ketika Blog memuat
tulisan tentang apa yang seorang Blogger pikirkan, rasakan, hingga apa yang dia
lakukan sehari-hari. Blog kemudian juga menjadi Diary Online yang berada di
Internet. Satu-satunya hal yang membedakan Blog dari Diary atau Jurnal yang
biasa kita miliki adalah bahwa Blog dibuat untuk dibaca orang lain. Jika
kita perhatikan sekarang ini jumlah blog di Internet sudah terlalu banyak,
mungkin sudah menjangkau jutaan jumlahnya, (Berdasarkan dari Alexa Rank, jumlah
blog saat ini mencapai angka 5.612.854 buah blog). Tentunya para penulis telah
mengetahui fungsinya.[6]
D. Tujuan Komunikasi Kaitannya Dengan
Blog
Untuk
mendapatkan gambaran secara utuh tentang tujuan blog dalam kaitannya dengan
komunikasi, ada baiknya terlebih dahulu dilihat secara umum tentang tujuan
komunikasi.
Tujuan utama
komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan pemahamam atau pengertian
bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui tetapi
mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku
ataupun perubahan secara sosial. Berdasarkan hal tersebut, tujuan komunikasi
sebagai berikut:
1. Perubahan
sikap (attitude change)
Seorang
komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik postif maupun
negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan
berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita.
2. Perubahan
pendapat (opinion change)
Dalam
komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman ialah kemampuan memahami
pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami
apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda
bagi komunikan. Contoh: Berita yang disampaikan oleh surat kabar. Informasi
dapat diterima khalayak dalam waktu bersamaan, namun opini/pendapat yang muncul
tiap individu berbeda-beda.
3. Perubahan
perilaku (behavior change)
Komunikasi
bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan seseorang. Contoh: Kampanye
kesehatan misalnya mengenai merokok menyebabkan gangguan kesehatan. Setelah
mengikuti kampanye tersebut seorang perokok misalnya kemudian berusaha
mengurangi/berhenti merokok.
4. Perubahan
sosial (social change)
Membangun dan
memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang
makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja
meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Contoh: Di perkantoran, seringkali
terjadi komunikasi dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau
mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang terdapat maksud implisit di
sebaliknya, yakni untuk membina hubungan baik.[7]
Dengan
redaksi yang agak berbeda, Onong Uchjana Effendy menyebutkan tujuan komunikasi
dalam bentuk kata kerja, sehingga tujuannya adalah to change the attitude,
to change the opinion, to change the behavior, dan to change the society.[8]
Dengan
demikian, terlihat bahwa jika pemanfaatan media untuk kepentingan komunikasi
dalam tatanan yang normal, maka tujuannya menjadi sangat positif. Oleh karena
itulah dilihat dari segi nilai suatu berita harus memenuhi ciri aktualitas,
proksimitas, publisitas (openbaarheid van inhoud) dan
universalitas (veelzeidigheid van inhoud).[9] Tidak
ada satu tujuanpun dari komunikasi tersebut yang menyimpang dari norma-norma
sosial. Tentu saja jika dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif, maka yang
sesungguhnya terjadi adalah “penyimpangan” terhadap fungsi media komunikasi itu
sendiri.
Terkait
dengan penyimpangan pemanfaatan blog, Wikipedia mengingatkan bahwa karena blog sering digunakan untuk menulis aktivitas
sehari-hari yang terjadi pada penulisnya, ataupun merefleksikan
pandangan-pandangan penulisnya tentang berbagai macam topik yang terjadi dan
untuk berbagi informasi - blog menjadi sumber informasi bagi para hacker,
pencuri identitas, mata-mata, dan lain sebagainya. Banyak berkas-berkas rahasia
dan penulisan isu sensitif ditemukan dalam blog-blog. Hal ini berakibat
dipecatnya seseorang dari pekerjaannya, diblokir aksesnya, didenda, dan bahkan
ditangkap.[10]
Tentu saja memang, media diibaratkan dengan sebilah pedang. Pedang jika
dimanfaatkan untuk fungsi kebaikan, maka akan sangat bermanfaat bagi manusia.
Sebaliknya, jika pedang dipergunakan untuk membunuh misalnya, atau untuk
kepentingan kejahatan lainnya, tentu akan sangat merugikan manusia itu sendiri.
Jadi, ketika berbicara kegunaan dari sesuatu benda yang pada hakikatnya
bersifat netral, akan sangat tergantung kepada user. Instrumen ini
menjadi pengendali dalam pemanfaatannya. Lagi-lagi, keimanan seorang user akan
menjadi alat pembatas baginya untuk memanfaatkan media dalam hal-hal yang bermanfaat
bagi dirinya dan orang lain.
E. Fungsi dan Manfaat Komunikasi
Kaitannya Dengan Blog
Komunikasi sebagai kebutuhan vital
manusia memiliki fungsi dan manfaat yang mendukung jati diri manusia sebagai
makhluk sosial. Bagaimanapun seorang manusia harus berinteraksi dengan
lingkungannya. Di sinilah letak betapa pentingnya komunikasi dalam kehidupan
manusia. Dalam kaitan ini, maka fungsi atau manfaat komunikasi bagi manusia
terutama dalam kaitannya dengan media massa adalah:
1. Menyampaikan
informasi (to inform)
Memberitahukan/menerangkan
informasi atau hal-hal yang belum diketahui seseorang maupun publik terhadap
apa yang terjadi kepada seseorang ataupun publik, sehingga informasi-informasi
yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Misalnya: Media massa,
melaporkan hal-hal luar biasa ataupun berita-berita aktual kepada
publik/audiens sehingga publik menjadi mengetahui dan mengerti akan berita
tersebut.
2. Mendidik (to
educate)
Memberikan
pendidikan dan pengetahuan yang bermanfaat baik secara formal, non formal
maupun informal sehingga mendorong pembentukan watak dan pendidikan
keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
Misalnya: Seorang guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya.
3. Membujuk (to
persuade)
Membujuk,
mempengaruhi atau membentuk suatu opini seseorang maupun publik, meyakinkan
tentang informasiinformasi yang diberikannya sehingga benar-benar mengetahui
situasi yang terjadi di lingkungannnya. Misalnya: Iklan TV yang mengiklankan
produk , dengan gaya persuasinya membujuk atau mempengaruhi pemirsanya untuk
menggunakan produk tersebut.
4. Menghibur
(to entertaint)
Memberikan
hiburan atau kesenangan, sehingga seseorang maupun publik memperoleh selingan
dari kejenuhan yang dialaminya karena takanan-tekanan baik dalam pekerjaan,
pergaulan dan lainlain yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya:
musik, komedi, tari, olah raga.[11]
Sedangkan jika yang dilihat adalah fungsi media
massa—di mana media massa itu sebagai—hasil dari perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi, maka ada sedikit perbedaannya. Fungsi media massa secara umum dikategorikan menjadi
lima yakni informasi, korelasi, kesinambungan, hiburan dan mobilisasi. Namun
Mcquail mencatat bahwa batasan publik tentang media lebih banyak dibentuk
secara langsung oleh media itu sendiri, kondisi sosial dan budaya, serta ciri‐ciri
intrinsik berbagai teknologi yang berbeda. Ditambah lagi, pengalaman pribadi
juga memegang peran dan membentuk konsep atau gambaran tentang batasan media. Setiap
media cenderung mempunyai tempat dalam “peta mental” seseorang dengan citra tersendiri,
serangkaian asosiasi, dan harapan menyangkut fungsi dan kegunaanya.[12]
Jika dikaji secara khusus
tentang manfaat blog sebagai salah satu media komunikasi yang berkembang saat
ini, maka sebagaimana awal mula munculnya blog adalah untuk menuangkan ide-ide
khususnya yang terkait dengan catatan harian pemilik blog tersebut. Sebagaimana
yang telah disebutkan sebelumnya, kendati pada
awalnya kegunaan blog untuk menuliskan catatan harian pemiliknya, tetapi
belakangan manfaatnya sudah sangat meluas. Bagi Anne Ahira[13]
misalnya, salah seorang blogger terkenal, bukan saja di Indonesia tetapi juga
di Asia, menurutnya paling tidak ada 5
(lima) macam manfaat blog, yaitu:
1.
Sarana belajar
menulis. Dengan memiliki blog anda akan menulis bagaimanapun caranya. Bolg anda
harus diisi secara berkala baik dengan artikel maupun dengan cerita yang anda
buat sendiri.
2.
Sarana
promosi diri
3.
Sarana
promosi produk dan jasa
4.
Sumber
penghasilan.
5.
Tempat
curahan hati.[14]
Ada juga yang mendata
hingga 11 (sebelas) macam manfaat blog, yaitu:
1. Media aktualisasi diri
Salah satu kebutuhan manusia adalah to be recognized - untuk di akui kehadirannya,
untuk di perhatikan. Untuk menunjukan siapa dirinya. Apa yang dipikirkannya,
apa yang menjadi perhatianya, apa yang menarik untuknya, apa yang disenanginya,
apa yang dibencinya, apa pemikirannya dan apa yang diinginkannya. Dan blog
memapu memfasilitasi hal tersebut, dalam skala jangkauan yang mendunia. Dengan
blog (dan dukungan berbagai web app di world wide web) seseorang
kini dapat mengaktualisasikan dirinya dalam berbagai media (text, image,
graphic, video, audio, slide presentasi, dan lain-lain) yang bisa
diakses oleh ‘semua orang di
penjuru dunia yang terhubung ke jaringan internet’.
2. Personal branding
Personal branding atau self positioning
-memposisikan diri anda berdasarkan apa yang dapat anda lakukan, membuat orang
teringat akan anda ketika mereka dihadapkan terhadap topik tertentu- adalah
sesuatu hal yang sangat vital di dunia modern ini. Apa yang anda ingat ketika
mendengar “Bapak
Blogger Indonesia”? Enda Nasution! Bayangkan
jika seorang potential client
berkata “Siapa yang dapat saya
hire untuk mengatasi masalah ini” dan yang mereka ingat adalah nama
anda? Dengan blog -dan strategi
yang tepat- anda dapat memberitahu semua orang di dunia (yang
terhubung ke dalam jaringan internet, tentunya) apa keahlian anda dan apa
megapa mereka harus mengontak anda ketika mereka teringat akan satu masalah
yang harus di selesaikan.
3. Markas besar di dunia maya
Begitu banyak tempat bersosialisasi di dunia maya dan sulit untuk
memberi tahukan semuanya kepada orang sekaligus. Blog bisa anda jadikan markas
besar pusat seluruh aktifitas anda di dunia maya: CV, Online portofolio, link,
badge atau widget menuju situs-situs social network yang anda eksisi *halah*: Facebook,
Twitter, Plurk, Digg, LintasBerita, LinkedIn, dan lain-lain.
4. Media promosi
Blog ditempatkan di jaringan internet. Dengan strategi yang tepat
(SEO+SMM+Other Techniques) anda bisa mendatangkan para pengguna internet ke
blog anda dan membuatnya membaca apa yang anda promosikan.
5. Mendapatkan relasi baru
Sudah menjadi bawaannya bahwa manusia selalu mencari manusia lain
yang memiliki ketertarikan sama. Buat blog tentang topik yang anda minati, dan
pengunjung yang memiliki topik yang sama dengan anda pun akan mendatangi anda.
Mereka bisa mengomentari post di blog anda dan bisa membalasnya. Terjadi conversation disana, dan
membuka peluang untuk terjadinya hubungan kan. Tips: Buat tulisan yang
bermanfaat (lebih baik jika menginspirasi) dan letakkan link facebook
profile anda. Orang akan berduyun-duyun meng-add anda di facebook.
6. Mendapatkan penghasilan
Ada dua cara mendapatkan penghasilan dari internet:
- Direct Income – Blog anda memang menjadi ‘sumber uang’ anda. Anda update konten dengan entri berkualitas, perbesar tingkat kunjungan visitor ke blog anda, lakukan monetisasi. Bisa dengan menjual spot banner (tapi sudah tidak terlalu efektif lagi rasanya), Service Pay-Per-Click, Pay-Per-Post, Paid-To-Review, buat review tentang produk yang diafiliasikan, atau mungkin langsung menjual produk di blog anda, dan lain-lain.
- Indirect Income – Blog anda gunakan sebagai media promosi bisnis anda dan diri anda. Visitor datang ke blog, terkesima dengan diri anda dan portofolio anda, dan mereka mengontak anda untuk deal bisnis selanjutnya.
7. Stress release, emotion release
Terkadang kita hanya ingin melampiaskan apa yang kita rasakan.
Terkadang kejenuhan dan terkadang kebahagiaan. Lebih mengasyikan lagi jika ada
yang merespons apa yang kita rasakan kan? Hey, blog memfasilitasi hal tersebut.
Tapi selalu ingat aturan emasnya: Jangan berlebihan. Jangan sampai kasus kehilangan pekerjaan
dan kejadian tidak diinginkan lainnya terjadi karena anda berlebihan dalam
mengekspresikan diri.
8. Media memberi, media sharing
Terkadang kita hanya ingin berbagi apa yang kita ketahui, berbagi
kebaikan, berbagi ilmu atau berbagi pengetahuan. Jika yang anda ingin share kepada orang lain bisa di
fasilitasi dengan text, graphic, video, audio, presentasi, dan lain-lain.
Blog bisa memfasilitasi hasrat berbagi anda.
9. Jurnal catatan kehidupan anda
Catat semua yang anda rasakan dan publikasikan di blog anda. Suatu
hari di kehidupan anda kelak, baca kembali apa yang sudah anda tulis.
Kebanyakan orang tertawa ketika membaca apa yang mereka tulis dahulu. Kenangan lama bersemi kembali gitu loh
10. Mendapatkan feedback atas apa yang anda rasakan
Mayoritas blog memiliki fitur komentar di setiap artikelnya. Hal
ini memfasilitasi orang untuk memberi respons terhadap apa yang anda tulis.
Pendapat orang lain merupakan salah hal yang berharga dalam hidup kan?
11. Public relation yang lebih humanis
Jika anda bertujuan mempromosikan bisnis atau korporasi -corporate blogging-,
salah satu karakteristik blog adalah personal
point of view yang menjadikan blog lebih humanis sehingga
pengunjung merasa lebih ‘nyaman’.[15]
Berdasarkan fungsi atau manfaat blog sebagaimana yang telah
disebutkan di atas, maka Wikipedia mencatat jenis-jenis blog, yaitu:
- Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).
- Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
- Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
- Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.
- Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
- Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
- Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
- Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).
- Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi
- Blog agama: Membahas tentang agama
- Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.
- Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
- Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website.
- Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka
- Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing
- Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog).[16]
Dengan
demikian, benar sesungguhnya bahwa manusia menjadi instrumen utama pemanfaatan
media jika dikaitkan dengan fungsi komunikasinya. Sebab ternyata instrumen
dapat saja memanfaatkan media tersebut untuk kepentingan komunikasi di sisi
yang positif atau negatif. Hal ini jugalah kemungkinan yang disebut oleh Alo
Liliweri bahwa tujuan berkomunikasi itu dilihat berdasarkan konteks.[17]
Sehinga ia menyebut istilah “konteks komunikasi” artinya sekalipun tujuan
komunikasi itu umumnya sama, namun berbeda-beda di antara konteks.
F. Penutup
Agaknya
tidak ada orang yang mengasingkan diri 100% dari persentuhannya dengan media
massa. Kalaupun itu diupayakan berarti ia mengabaikan eksistensinya sebagai
manusia yang memiliki potensi curiosity (ingin tahu). Menjawab
keingintahuan manusia salah satunya adalah dengan menggunakan media sebagai
sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Perkembangan media massa tidak hanya
mengkaplingkan penggunanya terhadap aspek audio saja, atau audiovisual saja,
bahkan audiovisual plus tulisan sudah bisa dilayani oleh internet. Fitur dalam
internet yang menyediakannya termasuk bolg atau weblog. Pencarian (searching)
lewat google, yahoo, dan sebagainya dalam banyak info mengarah kepada blog
tertentu. Oleh karena itu, blog menjadi salah satu fitur alternatif untuk
memuluskan penyampaian pesan kepada khalayak. Maka seyogianyalah para
komunikator Islam memanfaatkan blog sebagai upaya penyampaian pesan-pesan
keislaman. Dengan demikian, blog (Komunikasi) Islam merupakan bagian dari
referensi yang dapat diakses oleh khalayak.
REFERENSI
Effendy,
Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2000.
Liliweri, Alo. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta:
Kencana, 2011.
McQuail, Dennis. Towards A
Sociology of Mass Communication (terj.) Teori
Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga, 1987.
Muis,
A. Komunikasi Islami. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Suhandang,
Kustadi. Manajemen Pers Dakwah: dari Perencanaan hingga Pengawasan. Bandung:
Marja, 2007.
Candra, Ade. Pengantar
Ilmu Komunikasi, http://aufie’s_scripts.blogspot.com/pengantar
_ilmu_komunikasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Blog
[1] Lihat A. Muis, Komunikasi
Islami (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 329.
[2] Pengetahuan seorang jurnalis
disebut dengan karya jurnalistik. Jurnalistik, menurut Fraser Bond, seorang
guru besar jurnalistik dari Universitas New York, sebagaimana dikutip Kustadi
Suhandang, diartikan sebagai semua usaha di mana dan melalui mana berita-berita
serta komentar-komentar tentang suatu kejadian sampai kepada publik. Menurutnya
semua peristiwa di dunia yang kejadiannya menarik perhatian publik, serta
merupakan pendapat, aksi, maupun buah pikiran, akan merangsang seorang wartawan
untuk meliputnya guna dijadikan bahan berita. Lihat Kustadi Suhandang, Manajemen
Pers Dakwah: dari Perencanaan hingga Pengawasan (Bandung: Marja, 2007), h.
136.
[5] http://www.ekahary.com/pengertian-blog-dan-mengenal-sejarah-blog/.
Lihat juga http://id.wikipedia.org/wiki/Blog
[7] Ade Candra, Pengantar Ilmu Komunikasi, dalam http://aufie’s_scripts.blogspot.com/pengantar
_ilmu_komunikasi.
[8] Onong Uchjana Effendy, Ilmu,
Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000), h. 55.
[9] Muis, Komunikasi, h.
235.
[10] http://id.wikipedia.org/wiki/Blog
[12] Dennis
McQuail, Towards A Sociology of Mass Communication (terj.) Teori
Komunikasi Massa (Jakarta:
Erlangga, 1987), h.18.
[13] Anne Ahira adalah salah seorang
blogger Asia yang sudah sangat banyak mengambil manfaat dari pemanfaatan
blognya. Bahkan ia membuka kursus online yang mengajak para blogger
memanfaatkan bisnis online. Di dalam salah satu tulisannya, ia berpenghasilan
lebih dari 1 miliar perbulan.
[17] Alo Liliweri, Komunikasi:
Serba Ada Serba Makna (Jakarta: Kencana, 2011), h. 127.