Selasa, 21 September 2010

Pengambilan Keputusan (SIM DAKWAH)

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan inf untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap2 kegiatan dan keputusan manajemen yg berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh kana itu untk dpt menyediakan informasi yg relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembang system informasi hrs memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.


A. TIPE KEGIATAN MANAJEMEN
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3 bagian :

1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
= Proses evaluasi lingkungan luar organisasi : Lingkungan luar dapat mempengaruhi jalannya organisasi, oleh karena itu manajemen tingkat atas hrs pandai mengevaluasinya, hrs dpt bereaksi thd kesempatan2 yg diberikan oleh lingkungan luar, misal produk baru, pasar baru. Selain itu manajemen tingkat atas hrs tanggap terhadap tekanan2 dari lingkungan luar yg merugikan organisasi dan sedapat mungkin mengubah tekanan menjadi kesempatan.
= Penetapan tujuan adalah apa yg igin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yg dimiliki oleh manajemen. Misalnya tujuan perusahaan adalah dlm waktu 5 thn menjadi penjual terbesar didalam industri dgn menguasai 60% pasar.
= Penentuan strategi : Manajemen tkt atas menentukan tindakan2 yg hrs dilakukan oleh organisasi dengan maksud untk mencapai tujuan2nya. Dengan strategi semua kemampuan yg berupa sumberdaya2 dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.

2. Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini merupakan tingkatan taktik(tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil. Taktik yg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 thn.
Proses pengendalian manajemen terdiri dari : pembuatan program kerja, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.

3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas2 tingkat bawah.

B. TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.

C. TIPE INFORMASI
Sistem informasi sekarang peranannya tdk hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan2 keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yg lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi2 perencanaan, alokasi2 sumber daya, pengukuran dan pengendalian. Laporan2 dari sistem informasi memberikan informasi kepada manajemen mengenai permasalahan2 yg terjadi didalam organisasi untuk menjadi bukti yg berguna didalam menentukan tindakan yg diambil. Sistem informasi menyediakan 3 macam tipe informasi :
1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping information) : informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan. Berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.
2. Informasi Pengarahan perhatian (attention directing information) : membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yg menyimpang, ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan2 yg terjadi.
3. Informasi Pemecahan masalah (Problem Solving information) : informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Problem solving biasanya dihubungkan dgn keputusan yg tidak berulang-ulang serta situasi yg membutuhkan analisis yg dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

D. KARAKTERISTIK INFORMASI
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yg berguna. Untuk tiap2 tingkatan manajemen dengan kegiatan yg berbeda-beda, dibutuhkan informasi yg berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
1. Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci(detail) dan kurang padat, krn terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yg lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yg semakin tersaring(terfilter), lebih ringkas dan padat.

2. Luas Informasi : manjemen bawah karakteristik inf. Adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, krn digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yg khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik inf yg semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yg luas.

3. Frekuensi informasi : Manajemen tingkat bawah frekuensi inf yg diterimanya adalah rutin, krn digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yg terstruktur dgn pola yg berulang2 dari waktu ke waktu. Manajem tingkat tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), krn manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tdk terstruktur yg pola dan waktunya tdk jelas.
4. Waktu Informasi : Manajemen tingkat bawah, inf yg dibutuhkan adalah if historis, krn digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yg memeriksa tugas2 rutin yg sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu inf lebih ke masa depan berupa inf prediksi krn digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yg menyangkut nilai masa depan.

5. Akses Informasi : Level bawah membutuhkan inf yg periodenya berulang2, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem inf yg memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses inf tdk dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode inf yg dibutuhkan tdk jelas, sehingga manajer2 tingkat atas perlu disediakan akses on line untuk mengambil inf kapan pun mereka membutuhkan.

6. Sumber Informasi : Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pd pengendalian internal perusahaan, maka manajer2 tingkat bawah lebih membutuhkan inf dgn data yg bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yg berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, shg membutuhkan inf dgn data yg bersumber pd eksternal perusahaan.

E. PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
1. Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari : = figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi
untuk kegiatan2 diluar organisasi.
=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-
bawahannya.
= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan
personal2 di semua tingkatan manajemen.

2. Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.

3. Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.

F. TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan :
1. Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
2. Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
3. Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
4. Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
Sumber: http://d_ikasari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10105/konsep+pengambilan+keputusan.doc.

Seminar Proposal 2

Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus.
Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:
1. Identifikasi masalah
2. Perumusan masalah
3. Penelusuran pustaka
4. Rancangan penelitian
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Penyimpulan hasil
Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup, tetapi sebagai suatu spiral yang semakin lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu penelitian akan merupakan masukan bagi proses penelitian lanjutan, dan seterusnya.

Identifikasi masalah

Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah dan lingkungan masalah itu. Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan peneliti sendiri, dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa sub-masalah. Substansi permsalahan diidentifisikasikan dengan jelas dan konkrit. Pengertian-pengertian yang terkandung didalamnya dirumuskan secara operasional. Sifat konkrit dan jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana, bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur variabel tersebut.


Perumusan masalah

Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan pengetahuannya menjadi suatu perumusan. Untuk itu, diperlukan perumusan tujuan penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa penelitian dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil penelitian. Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional. Verbalisasi gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat memahaminya. Pandangan-pandangan teori diuraikan secara jelas, sehingga mudah diteliti dan dapat dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.

Penelusuran pustaka
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.


Rancangan penelitian

Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian.

Pengumpulan data

Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti.

Pengolahan data

Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.

Penyimpulan hasil

Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan.

Sumber: http://www.isekolah.org/file/h_1090894530.doc.





































MASALAH, TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

oleh
Sudibyo Supardi
ALUR PENELITIAN
TEORI
HASILPENELITIAN
PRAKTEK
MASALAH PENELITIAN
TUJUAN
MANFAAT
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS & VARIABEL
POPULASI, SAMPEL, SAMPLING
PENGUMPULAN DATA
& INSTRUMEN PEN
PENGOLAHAN DATA
LAPORAN PENELITIAN
JENIS & DESAIN PENELITIAN
ANALISIS DATA
LATAR B ELAKANG
latar belakang menjelaskan
• istilah/ kata kunci yg terdapat dalam judul penelitian
• alasan memilih judul
• alasan memilih responden
• alasan memilih lokasi penelitian
cara membuat latar belakang

• menelaah semua kepustakaan dan atau penelitian yang relevan dengan masalah yg menjadi minat peneliti.
• merumuskan masalah penelitian atas dasar konsep yang disesuaikan dengan daerah yg berbeda secara geografis, sosial budaya, kondisi & situasi dari penelitian sebelumnya
• latar belakang lebih mudah dibuat dari tinjauan pustaka.
MASALAH PENELITIAN
Masalah adalah deskripsi tentang kesenjangan
• antara teori & praktek atau
• antara aturan & kenyataan

Kesenjangan dapat berupa :
• informasi belum ada
• informasi belum lengkap
• informasi bertentangan dgn teori

Masalah penelitian adalah masalah yang pemecahannya memerlukan penelitian
Sumber masalah penelitian
Menurut Moody, Vera, Blanks & Vischer :
• 87% dari pengalaman praktek klinik
• 57% dari studi literatur
• 46% dari interkasi dengan teman sejawat
• 28% dari interaksi dengan murid
• 9% dari pemberi dana
syarat masalah penelitian = FINER
• Fisibel dari segi dana, waktu, alat, keahlian
peneliti, dan subjek penelitian yg dibutuhkan
- Interesting bagi penelitinya
- Novel, yaitu menguatkan, membantah,
melengkapi dgn penelitian sebelumnya
- Etik penelitian tidak dilanggar
- Relevan bagi perkembangan ilmu saat itu
Pentingnya perumusan masalah
• langkah awal untuk mengembangkan :
judul
tujuan penelitian
kerangka konsep
rancangan penelitian
• prediksi keberhasilan studi
• orisinalitas studi, bukan suatu duplikasi

Ciri perumusan masalah penelitian yg baik
• orisinalitas, misalnya pengembangan teori
atau metode baru
• kontribusi ilmiah & aplikatif pernyataan
permasalahan
• kelayakan sumber daya, waktu & tenaga
Langkah perumusan masalah
• latar belakang masalah berupa analisis situasi,
identifikasi kesenjangan & pembatasan masalah
• review awal rumusan masalah berupa
justifikasi, adekuasi dan fisibilitas
• review oleh pakar

• revisi akhir perumusan masalah
Upaya pembatasan masalah
Mengetahui
• frekuensi dan penyebaran masalah
• wilayah geografis yg terpengaruh oleh masalah
• faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
• upaya yg telah dilakukan utk mengatasi
masalah tersebut
• alasan penelitian dpt membantu memecahkan
masalah
Masalah penelitian boleh ditulis dlm kalimat pernyataan atau pertanyaan
• Belum diketahui deskripsi anak balita yang
menderita ISPA di Kabupaten Cianjur
• Bagaimanakah deskripsi anak balita yang
menderita ispa di Kabupaten Cianjur ?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yg akan dihasilkan melalui penelitian.

Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak

Tujuan khusus penelitian


• merupakan pernyatan dalam bentuk kongkrit
dan dapat diukur
• berupa uraian atau langkah-2 untuk
mencapai tujuan umum penelitian
• Tujuan khusus berkaitan dgn masalah pene
litian & menunjukkan variabel yg akan diteliti
• boleh dalam kalimat aktif (mengetahui,
menilai, membuktikan, mendeskripsikan, dsb.)
maupun pasif (diketahuinya, dsb.)
Jenis tujuan penelitian
• Mendapatkan informasi IPTEK tertentu
• Mengembangkan metode/ alat/ teori/ konsep baru yg lebih efektif/ efisien dibanding yg ada
• Menilai faktor-2 yg berhubungan/ berpengaruh thd suatu kejadian
• Mengevaluasi program, kegiatan atau menjelas kan fakta terkait dgn peraturan/ prosedur
• Membandingkan efektivitas/ efisiensi biaya pengobatan 2 kelompok atau lebih responden
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian adalah penggunaan hasil penelitian berupa informasi, model/ alat/ teori/ konsep/ faktor-2 yang berpengaruh, evaluasi, dan peramalan kejadian
yang dapat digunakan oleh :
• program kesehatan utk perencanaan,peng
ambilan keputusan/ perumusankebijakan
• masyarakat umum
• masyarakat industri
• pengembangan ilmu pengetahuan
JUDUL PENELITIAN
terdiri dari




topik penelitian, atau
hubungan var. independent dan dependen,
atau intervensi dan dampaknya
sampel atau responden
lokasi penelitian
ANALISIS SITUASI KABUPATEN CIANJUR
BERDASARKAN DATA STATISTIK TH 2005
Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat. Secara administratif wilayah Kabupaten Cianjur terbagi dlm 30 Kecamatan, 342 desa dan 6 Kelurahan. Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2005 sebesar 1,96%.
Dominasi penyakit-2t yang berbasis lingkungan terlihat dari banyaknya kasus penyakit diare dan ISPA/ pneumonia pada balita masih tinggi. Masih sering terjadi KLB penyakit menular di masyarakat.

contoh masalah
”Kasus ISPA pada balita tinggi”

Masalah penelitian yang mungkin antara lain :
• Bagaimana deskripsi anak balita yang menderita ISPA ?
• Bagaimana peran puskesmas dlm penanggu-langan ISPA pada balita ?
• Bagaimana peran serta masyarakat dalam pencegahan ISPA pada balita ?
• Apakah ada hubungan pengetahuan & sikap terhadap tindakan ibu dlm pengobatan anak balitanya yang menderita ISPA ?
• Dsb.
Masalah penelitian (no.1) :
Masalah penelitian :
• Belum diketahui deskripsi anak balita yang menderita ISPA di Kabupaten Cianjur pada tahun 2005
atau
• Bagaimanakah deskripsi anak balita yang menderita ISPA di Kabupaten Cianjur pada tahun 2005 ?
Tujuan khusus penelitian :
• Mengetahui karakteristik anak balita yang menderita ISPA di Kabupaten Cianjur
• Mengetahui lingkungan fisik tempat tinggal anak balita yang menderita ISPA di Kabupaten Cianjur

Manfaat penelitian
Informasi untuk pencegahan dan pengobatan ISPA pada anak balita oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
Judul penelitian
• Deskripsi anak balita yang menderita ISPA
di Kabupaten Cianjur pada tahun 2005
Masalah penelitian (no.4):
Masalah penelitian :
• Belum diketahui hubungan pengetahuan dan
sikap terhadap tindakan ibu dlm pengobatan
anak balitanya yang menderita ISPA ?
atau
• Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap
terhadap tindakan ibu dalam pengobatan anak
balitanya yang menderita ISPA ?
Tujuan khusus penelitian :
• Mengetahui deskripsi karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam pengobatan anak balita yg menderita ISPA ?
• Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dalam pengobatan anak balitanya yang menderita ISPA ?
• Mengetahui hubungan antara sikap dan tindakan ibu dalam pengobatan anak balitanya yang menderita ISPA ?

Manfaat penelitian : Informasi untuk melakukan penyuluhan kes tentang ISPA pada ibu balita
LATIHAN




Tentukan :
• masalah penelitian
• tujuan khusus
• manfaat
• judul penelitian

berdasarkan masalah berikut :
• meningkatnya kasus DBD di Jakarta
• meningkatnya kasus flu babi di Jakarta
TERIMA KASIH


Sumber: http://www.litbang.depkes.go.id/download/METOLIT-DASAR/MasalahTujuanManfaat.ppt.

Seminar Proposal1

BAHAN AJAR
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
PERTEMUAN KE-
2
KONSULTASI
• DOSEN MEMBERIKAN LAYANAN PADA MAHASISWA UNTUK MENGKONSULTASIKAN FOKUS PENGAMATAANNYA SERTA MENGANGKATNYA MENJADI JUDUL PENELITIAN
• KONSULTASI DIBERIKAN DALAM RENTANG WAKTU 25 MENIT PERTAMA
Ruang Lingkup Penelitian Skripsi
• Isu-isu Manajemen Dakwah
o Kelembagaan Islam
o Unsur-Unsur Manajemen Dakwah
o Fungsi-Fungsi Manajemen Dakwah
• Sejarah Manajemen Dakwah
• Pemikiran Tokoh Manajemen Dakwah
• Rekonstruksi Manajemen Dakwah, perspektif al-Qur’an dan al-Sunnah
• Manajemen Dakwah dan kajian lintas disiplin
Substansi Skripsi
• Latar Belakang
• Alasan logis rasional suatu maslah penting diteliti dan dicari solusinya—signifikansinya bagi pengembangan ilmu dan kehidupan sehari-hari.
• Contoh urutannya: aspek filosofi, historis,yuridis yang relevan
• Pemaparan ringkas, terfokus, sistematis, argumentatif.
• Argumentasi digali dari berbagai sumber, perpaduan teori dan hasil penelitian terdahulu tentang masalah yang sama, pernyataan orotitatif, dan hasil pengamatan lapangan.
• Dipandang ada masalah, jika: (1) ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, (2)ada kontradiksi antar regulasi dengan implementasi, (3) ada ketidak cocokan antara teori dengan realits. Dsb.
KERANGKA PROPOSAL
PENELITIAN KUALITATIF

PENDAHULUAN
o LATAR BELAKANG MASALAH
o RUMUSAN MASALAH
o TUJUAN PENELITIAN DAN KEGUNAAN
o BATASAN ISTILAH
o PENELITIAN TERDAHULU
o SISTEMATIKA PEMBAHASAN
o KERANGKA KONSEP DAN TEORITIS
o METODOLOGI PENELITIAN
MASALAH PENELITIAN
• KRITERIA MASALAH PENELITIAN
o Harus feasible; yakni masalah tersebut bisa diteliti, dan bisa dilakukan dengan cara yang efisien
o Harus jelas; yakni bahwa semua orang mempunyai pemahaman yang sama dengan rumusan masalahnya itu.
o Harus signifikan, yakni bahwa hasil kajiannya itu memberi kontribusi yang nyata terhadap pengembangan ilmu, perumusan kebijakan, atau masalah kamanusiaan lain.
o Harus etis, yakni kajian dan hasil-hasilnya tidak bertendensi untuk menghujat atau menistakan orang lain.
Bentuk-bentuk rumusan masalah
• Rumusan Masalah bisa dikembangkan dalam tiga model perumusan, yakni: deskriptif, komparatif dan asosiatif.
• Rumusan Masalah Deskriptif digunakan untuk penelitian dengan variabel tunggal, atau variabel ganda tapi tidak saling berhubungan satu sama lain, dan juga digunakan untuk penelitian kualitatif.
• Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bisa dikembangkan dalam bentuk pernyataan, yang diikuti kemudian dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
• Contoh rumusan masalah deskriptif dalam bentuk pertanyaan: “Seberapa tingggi produktifitas kerja guru di MTs X”.
• Contoh 2 variabel yang tidak saling berhubungan:
o Seberapa tinggi produktifitas guru di MTs X, dan
o Seberapa tinggi partisipasi orang tua siswa dalam belajar siswa ?
• Untuk Penelitian kualitatif dengan model pernyataan:
o Terdapat penurunan produktifitas guru di MTs X
 Bagaimana kinerja guru
 Bagaimana partisipasi orang tua
 Bagaimana kondisi fasilitas belajar siswa di sekolah
• Bentuk Rumusan Masalah Komparatif (hanya untuk kuantitatif):
o Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa berasrama dengan yang tidak berasrama ?
o Apakah guru laki-laki memiliki produktifitas yang lebih tinggi daripada guru perempuan ?
• Bentuk rumusan masalah asosiatif ada tiga, yakni asosiatif simetris, asosiatif kausal dan asosiatif resiprocal.
• Hubungan simetris adalah hubungan kebetulan terjadi bersamaan:
o Apakah tinggu badan guru berhubungan positif dengan hasil belajar siswa
• Hubungan kausalitas, yakni hubungan sebab akibat, seperti:
o Apakah perhatian orang tua berhubunga posistif dengan prestasi siswa.
• Hubungan resiprocal adalah hubungan timbal balik, seperti:
o Apakah tingkat pendidikan berhubungan positif dengan penghasilan seseorang.
Perumusan Tujuan Penelitian
• Tujuan Penelitian adalah aspek aksiologi dari hasil penelitian. Oleh sebab itu, dalam tujuan penelitian harus dijelaskan:
o Penelitian ini akan menghasilkan apa ?
o Hasil penelitian ini berguna untuk siapa ?
o Hasil penelitian tersebut berguna untuk melakukan perbaikan dalam sektor apa, dan dalam aspek apa ?
http://blog.fitk-uinjkt.ac.id/dede_rosyada/files/2009/09/materi-perkuliahan-02.ppt.




PENULISAN SKRIPSI
________________________________________
Untuk menyelesaikan pendidikan Strata Satu, mahasiswa diwajibkan menulis skripsi. Tata cara penulisan skripsi diatur dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi STIA-LAN, sedangkan untuk mahasiswa Program Diploma diwajibkan menulis laporan tugas akhir. Tata cara penulisan tersebut diatur dalam buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir STIA-LAN.
1. Pengajuan judul skripsi
a. Prasyarat
1. Telah menempuh mata kuliah minimal 130 SKS.
2. Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,00 dan tidak mempunyai dua nilai D dalam satu kelompok mata kuliah (MKK dan MKDK) dan minimum nilai C untuk mata kuliah MKDU.
3. Telah lulus mata kuliah Statistik Sosial, Metodologi Penelitian Sosial.
4. Judul skripsi harus disesuaikan dengan program studi masing-masing.
b. Prosedur
1. Mahasiswa menyerahkan berkas persyaratan pengajuan judul yang terdiri dari :
a. Transkrip nilai yang telah disahkan oleh Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
b. Ringkasan Fokus Penelitian.
2. Mahasiswa melakukan konsultasi pengajuan judul di Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan atau kepada pimpinan jurusan dan disahkan Pembantu Ketua I.
3. Mahasiswa mengisi formulir pengajuan judul skripsi
4. Penetapan dosen pembimbing skripsi dan Persetujuan Judul Sementara disahkan oleh Pembantu ketua I.
5. Mahasiswa menyerahkan fotocopy persetujuan judul skripsi.
6. Petugas mencatat judul yang disetujui, tanggal dan nama pembimbing di buku besar.
7. Mahasiswa menerima formulir seminar proposal Penelitian dan formulir konsultasi.
2. Seminar Proposal Penelitian
a. Kehadiran
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa diwajibkan menghadiri seminar Proposal Penelitian mahasiswa lain sebanyak delapan kali, satu kali sebagai penyaji, empat kali sebagai pembahas, dan tiga kali sebagai peserta.
b. Mahasiswa mengisi formulir Seminar Proposal Penelitian.
c. Kehadiran mahasiswa pada setiap menghadiri seminar Proposal Penelitian disahkan dengan tanda tangan dosen pembimbing yang bersangkutan.
2. Dosen Pembimbing
Pada saat mahasiswa menyajikan Seminar Proposal Penelitian harus dihadiri sekurang-kurangnya satu dosen pembimbingnya.
b. Pendaftaran
1. Pendaftaran Seminar Proposal Penelitian dapat dilakukan setelah Proposal Penelitian disetujui oleh dua dosen pembimbing skripsinya.
2. Waktu pelaksanaan seminar dikoordinasikan antara dosen pembimbing dan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan oleh mahasiswa yang bersangkutan.
3. Pengajuan waktu seminar minimal satu minggu sebelum pelaksanaan seminar.
c. Penyajian
1. Mahasiswa wajib menyajikan Proposal penelitian dalam Seminar Proposal Penelitian.
2. Seminar wajib dihadiri minimal oleh satu orang dosen pembimbing skripsi yang bersangkutan dan sekurang-kurangnya lima orang mahasiswa, dua diantaranya pembahas.
3. Perbaikan Proposal Penelitian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing yang bersangkutan.
3. Pembimbingan
a. Penentuan dosen pembimbing skripsi
1. Dosen pembimbing skripsi ditentukan oleh pimpinan jurusan dan disahkan oleh Pembantu Ketua I disesuaikan dengan judul skripsi yang diajukan.
2. Jumlah dosen pembimbing skripsi sebanyak dua orang.
b. Proses Pembimbingan
1. Mahasiswa melakukan konsultasi minimal lima kali kepada masing-masing dosen pembimbing.
2. Setiap konsultasi dengan dosen pembimbing, mahasiswa mendapatkan komentar dosen pembimbing skripsi dan mencatatkan pada formulir konsultasi.
3. Setelah melakukan seminar dan memperbaiki proposal penelitian, mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk melakukan penelitian.
4. Mahasiswa meminta surat ijin penelitian di Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
5. Penelitian lapangan dan penulisan skripsi di bawah bimbingan dosen pembimbing.
4. Penelitian Lapangan
a. Setelah mendapatkan persetujuan dari kedua dosen pembimbing, mahasiswa dapat melakukan penelitian lapangan dengan terlebih dahulu mendapatkan surat ijin penelitian dari Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.
b. Setelah selesai penelitian lapangan, mahasiswa diharuskan menyerahkan Surat Keterangan telah melakukan penelitian dari instansi / tempat dimana penelitian dilakukan ke Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.
5. Batas Waktu Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi diselesaikan maksimal empat semester setelah pengajuan judul, dan apabila tidak bisa menyelesaikan diwajibkan mengajukan judul baru.
http://www.stialan.ac.id/BodySkripsi.htm














PENYELESAIAN TUGAS AKHIR
Dalam rangka menyelesaikan program sarjana, mahasiswa diharuskan mengikuti dan lulus ujian komprehensif sebagai prasyarat untuk bisa mengikuti ujian skripsi. Mahasiswa juga diharuskan membuat tugas akhir (skripsi) sebagai hasil penelitian yang telah dilakukan, baik penelitian lapangan (field research) maupun penelitian kepustakaan (library research).
A. Pengajuan dan Seleksi Judul Skripsi
• Pengusulan judul skripsi dan ujiannya merupakan prasyarat yang harus dilalui oleh mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir (skripsi).
• Prasyarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk bisa mengajukan judul skripsi adalah:
1. Mahasiswa telah menempuh matakuliah sebanyak 120 SKS
2. Mahasiswa telah lulus matakuliah Metode Penelitian/Metode Penelitian Hukum Islam
• Dalam pengajuan judul skripsi mahasiswa harus berkonsultasi dengan dosen wali mengenai judul skripsi yang hendak ditulis dengan membubuhkan tanda tangan pada form pengajuan judul skripsi yang telah disediakan Jurusan/Fakultas
• Dalam pengajuan judul skripsi mahasiswa diharuskan melengkapinya dengan:
1. Gambaran permasalahan yang diangkat dalam judul skripsi
2. Rumusan masalah
3. Rencana outline skripsi
• Judul skripsi harus mencerminkan keilmua yang dikembangkan oleh jurusan Al Ahwal Al Syakhshiyyah atau Hukum Bisnis Syari’ah
• Seleksi judul skripsi dilakukan oleh tim seleksi yang ditetapkan oleh fakultas
• Ketentuan dan waktu pengajuan dan seleksi judul skripsi diatur lebih lanjut oleh Jurusan/Fakultas

B. Seminar Proposal Skripsi
• Judul skripsi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seleksi oleh tim seleksi judul kemudian Jurusan/Fakultas menetapkan dan mengumumkan dosen pembimbing skripsi untuk masing-masing judul skripsi.
• Judul skripsi yang telah ditunjuk dosen pembimbingnya ditindaklanjuti dalam bentuk proposal skripsi untuk diajukan dalam seminar proposal skripsi
• Dosen pembimbing skripsi bisa merubah judul skripsi dengan catatan tidak menyimpang dari tema skripsi yang telah disetujui tim seleksi judul
• Syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk bisa mengajukan proposal skripsinya diuji dalam seminar proposal skripsi adalah:
1. Mahasiswa tersebut telah memiliki proposal skripsi yang judulnya telah dinyatakan lulus seleksi oleh Tim seleksi judul skripsi dan disetujui oleh pembimbing skripsi dan ketua jurusan
2. Mahasiswa tersebut telah mengikuti seminar, baik seminar proposal atau seminar lain yang berkenaan dengan tema penelitiannya sebanyak sepuluh kali dengan menunjukkan bukti tanda tangan dari yang pembimbing proposal atau panitia.
• Ujian seminar proposal skripsi dilaksanakan dalam satu majelis yang terdiri dari pemibimbing, narasumber I dan narasumber II
• Narasumber adalah tenaga edukatif yang dianggap mampu memberikan masukan bagi kebaikan proposal skripsi
• Dewan penguji seminar proposal skripsi berwenang memutuskan proposal skripsi tersebut layak atau tidak layak untuk dilanjutkan
• Seminar proposal skripsi ini bertujuan: a) memberikan masukan substantif dan metodologis demi kebaikan proposal skripsi, b) memperluas wawasan keilmuan mahasiswa
• Proposal yang telah diseminarkan dan dianggap layak dapat dilanjutkan ke tahap penelitian.
• Ketentuan dan waktu pelaksanaan seminar proposal skripsi ditentukan lebih lanjut oleh Jurusan/Fakultas
C. Pembimbing dan Proses Bimbingan
• Pembimbing skripsi ialah tenaga edukatif dan sekurang-kurangnya berpangkat Lektor dan sudah menyelesaikan pendidikan tingkat magister (S-2), atau tenaga edukatif yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat doktor (S-3).
• Dalam keadaan tertentu, dekan dapat menunjuk Pembimbing skripsi II yang ketentuannya diatur lebih lanjut.
• Pembimbing Skripsi diusulkan oleh Jurusan dan ditetapkan oleh Fakultas.
• Jika keadaan tidak mengijinkan, syarat kepangkatan pembimbingan skripsi dapat diturunkan.
• Bimbingan skripsi diberikan paling lama 2 (dua) semester.
• Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan, skripsi belum dapat diujikan, Dekan dapat memberikan dispensasi perpanjangan waktu, selama tidak melampaui masa studi maksimal yaitu 14 (empat belas) semester.
• Apabila karena sesuatu dan lain hal pembimbing tidak dapat melaksanakan tugasnya, ia harus segera menyerahkan tugas itu kepada Dekan untuk dapat ditetapkan pembimbing yang baru (pengganti).
• Untuk memantau perkembangan dari proses penyelesaian skripsi, maka mahasiswa diharuskan memiliki form kendali skripsi agar diisi dan ditandatangani oleh Pembimbing.
• Form kendali skripsi harus diserahkan kepada bagian administrasi akademik ketika melakukan pendafaran ujian skripsi.
D. Ujian Skripsi
1. Ketentuan Umum
• Setelah mendapat persetujuan dari Pembimbing dan Ketua Jurusan mahasiswa bisa mengajukan skripsinya untuk diujikan pada Bagian akademik fakultas dengan menyerahkan naskah skripsi sebanyak 4 (eksemplar).
• Ketua Jurusan dan/atau Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan mengusulkan kepada Dekan Fakultas susunan panitia ujian dan jadwal pelaksanaan ujian skripsi.
• Ujian skripsi dilaksanakan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari setelah pendaftaran dan penyerahan naskah skripsi.
• Bagi mahasiswa yang akan maju dalam sidang ujian skripsi diharuskan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Syari’ah saat ujian dilaksanakan.
2. Masih dalam batas waktu mempunyai hak menyelesaikan studi (14 semester).
3. Telah menempuh dan lulus matakuliah yang diwajibkan fakultas, kecuali skripsi.
4. Telah lulus ujian komperhensif.
2. Dewan Penguji
• Dewan penguji skripsi terdiri atas seorang Ketua, Sekretaris dan Penguji Utama yang ditunjuk oleh dekan
• Ketua adalah tenaga edukatif, Sekretaris adalah pembimbing skripsi mahasiswa bersangkutan dan Penguji utama adalah tenaga edukatif yang berpangkat serendah-rendahnya Lektor Kepala dan telah menyelesaikan pendidikan tingkat magister (S-2), atau tenaga edukatif yang telah menyelesaikan pendidikan Doktor (S-3).
• Dalam keadaan terpaksa boleh diangkat tenaga edukatif yang pangkatnya setingkat di bawah Lektor Kepala.
• Penguji yang berhalangan hadir dalam sidang ujian skripsi harus menyerahkan tugas dan naskah skripsi kepada Ketua Jurusan dan/atau Pembantu Dekan Bidang Akademik sekurang-kurangnya 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan ujian skripsi, kemudian Dekan Fakultas dapat menunjuk pengganti penguji sesuai peraturan yang berlaku.
3. Pelaksanaan Sidang Ujian Skripsi
• Sebelum ujian skripsi dimulai, sekretaris melaporkan kepada ketua dewan penguji skripsi bahwa: a) syarat-syarat yang diperlukan telah lengkap dan/atau b) syarat-syarat yang diperlukan belum lengkap, oleh karena itu ujian skripsi ditunda.
• Pelaksanaan ujian maksimal 60 menit dengan alokasi waktu 10 menit untuk presentasi mahasiswa, 45 menit untuk tanya jawab, 5 menit untuk sidang dewan penguji menentukan lulus tidaknya ujian skripsi.
• Sidang dewan penguji skripsi dilakukan setelah pelaksanaan tanya jawab selesai dan mahasiswa dipersilahkan untuk meninggalkan ruang ujian dan dipanggil kembali masuk ruang ujian setelah sidang dewan penguji selesai.
• Rangkaian sidang dewan penguji skripsi ialah menjumlahkan nilai yang diberikan dewan penguji dalam bentuk angka dengan mempertimbangkan hasil ujian proposal dan nilai keseluruhan mahasiswa dan sekretaris menjumlahkan dan memindahkan pada Berita Acara.
• Berita Acara ditandatangani oleh semua dewan penguji.
• Kelulusan dan nilai diumumkan setelah sidang dewan penguji dalam bentuk angka dan huruf dengan kriteria lulus, lulus dengan catatan, dan tidak lulus (harus mengulang).
• Jika mahasiswa belum lulus ujian skripsi, ia dapat melaksanakan ujian skripsi ulang.
4. Ujian Skripsi Ulang
• Setelah mahasiswa memperbaiki skripsinya dan telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing, ia dapat mendaftarkan kembali ke bagian tata usaha fakultas untuk ujian skripsi ulang.
• Proses pelaksanaan ujian skripsi ulang sebagaimana pada poin 12.
E. Penyelesaian Administrasi Skripsi
• Setelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi dan setelah berkonsultasi dengan pembimbing, ia menggandakan skripsinya sekurang-kurangnya 4 (empat) untuk diberikan kepada: 1 (satu) eksemplar untuk perpustakaan pusat, 1 (satu) eksemplar untuk perpustakaan Fakultas yang bersangkutan dan 1 (satu) eksemplar untuk pembimbing, 1 (satu) eksemplar untuk mahasiswa yang bersangkutan.
• Skripsi yang telah digandakan, ditandatangani secara urut oleh semua dewan penguji.
• Setelah ditanda-tangani sebagaimana tersebut pada poin (b) skripsi disahkan oleh Dekan Fakultas.
• Menyerahkan abstrak skripsi dalam disket dan kenang-kenangan buku untuk perpustakaan Fakultas ke Bagian Akademik Fakultas.
• Mahasiswa yang telah menyerahkan administrasi skripsi di atas bisa memohon kepada Dekan untuk dibuatkan surat keterangan lulus.
Sumber: http://syariah.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=114&Itemid=36